Saya kali ini akan menceritakan tentang trik "Tailwhip" pertama saya. Jika kalian tidak tahu apa itu thailwhip saya akan menjelaskannya. Ohh ya, saya melakukan trik ini dengan sepeda saya yang sudah saya costum.
Saat sepeda saya masih normal, terutama pada selang rem yang tidak bisa digunakan memutar bagian ekor sepeda. Saya membeli kabel rem di Wonosari, saya membelinya yang berukuran panjang agar dapat memutar di leher bar. Dan kemudian saya membuat sepeda saya dengan sedemikian rupa.
Saat di bulan Ramadhan aku mencoba berlatih trik itu. Dikit demi sedikit aku mencobanya. Aku belum saja bisa melakukannya. sampai aku PKL tiga bulan di daerah Jogja yang mana biasannya satu Minggu hanya pulang sekali, walau sebenarnya kalo mau pulang ya pulang dulu aja. Tapi jarak Nglipar dan Jogja sekitar 40 km, capek kan. Setiap pulang aku berlatih lagi. PKL lagi, pulang lagi, PKL lagi, pulang lagi berkali-kali. Tapi jangan menyerah, sesuatu yang dilakukan dengan sungguh-sungguh InshaAllah akan ada hasil yang baik jika dikehendaki oleh yang Maha Kuasa.
Sore itu, Minggu 7 Juli 2019 aku berniat merekam aku yang melakukan "bunny hop" melompati pot, dan saya melakukannya. Setelah beberapa percobaan saya berhasil, namun ban depan saya bocor tetapi tidak langsung datar. Bocor itu secara perlahan, di daerahku disebut dengan "bocor alus" yang artinya bocor yang hanya lubang sangat kecil, sehingga dapat digunakan sementara (tidak lama). Kemudian saya memompanya lagi, dapat digunakan tapi akhirnya saya hanya menutupinya dengan solasi hitam, kan juga hanya digunakan sore itu juga yang besok paginya sudah kembali ke Jogja. Setelah menutupi lubang itu, saya lanjut merekam trik yang disebut "Tailwhip". Saya sudah membayang - mbayangkannya sejak lama, itu adalah salah satu trik impian saya. Yang sebelumnya saya belum pernah secara halus murni melakukannya dengan baik dan lancar.
No comments:
Post a Comment